Afgan Dalam Mihrab Cinta.MP3
Download di sini
Film Dalam Mihrab Cinta memberikan suatu nilai-nilai yang religi yang sangat baik, didalam film ini juga membuat diri ini tersentuh dimana pengorbanan seseorang yang telah di fitnah dan dizalimi membuat dia berani mengambil suatu resiko yang tinggi yaitu lari dari rumah.
Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta dan Video Trailer. Film Religi Dalam Mihrab Cinta Merupakan Kisah Dude Harlino si Pencopet Jadi Ustadz. Satu lagi karya Kang Abi (Habiburahman El Shirazi) yang menyentuh kalbu. Pemuda berambut gondrong itu merintih memegangi wajahnya yang lebam. Darah mengucur di sudut bibir dan keningnya. Dengan mengiba dia memohon ampun. Tapi puluhan santri yang mengelilinginya tak mau peduli. Mereka justru makin beringas menghajar si pemuda. Saymsul Hadi, pemuda malang itu, jadi bulan-bulanan karena dituduh mencuri.
Walaupun berkali-kali mengelak bahwa bukan dia pelakunya, tak seorang pun yang percaya. Ramai-ramai mereka terus melayangkan bogem mentah ke wajah dan tubuhnya.
Syamsul-diperankan oleh Dude Harlino-seorang pemuda asal Pekalongan yang belum setahun mondok di Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Kediri, Jawa Timur. Ia bertekad memperdalam ilmu di pesantren, meskipun sang ayah (El Manik) memintanya melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi. Kehadiran Syamsul di pesantren menarik hati Zizi (Meyda Sefira), putri pemilik pesantren. Apalagi sebelumnya gadis manis itu pernah diselamatkan Syamsul ketika diserang pencuri di kereta api. Hal ini membuat jengkel Burhan, sahabat Syamsul yang sudah lama menaruh hati kepada Zizi. Maka disusunlah sebuah siasat untuk menjebak Syamsul dalam tuduhan sebagai pencuri.
Syamsul mau tak mau harus menerima hukuman. Setelah semalaman dikurung di gudang pesantren, di diusir dari pesantren. Sebagai hukuman tambahan, dihadapan puluhan santri, rambutnya dicukur hingga pelontos. Syamsul marah sekaligus kecewa. Apalagi ayah dan dua abangnya juga ikut-ikutan menuduhnya sebagai pencuri. Lelah dengan semua fitnah yang menderanya, Syamsul kabur dari rumah. Kerasnya kehidupan di jalan membuatnya frustasi. Syamsul yang terusir karena difitnah justru terjerumus menjadi seorang pencopet.
Sayang, saat melancarkan aksi pertamanya, dia kepergok korbannya dan kembali jadi bulan-bulanan massa. “Jadi penjahat itu jangan tanggung-tanggung, pencopet juga harus profesional,”begitu saran salah seorang teman satu selnya waktu Syamsul tertangkap saat mencopet untuk pertama kalinya di Semarang. Keluar penjara dan pindah ke Jakarta, Syamsul kian nyaman dengan profesinya sebagai pencopet. Hingga suatu waktu dia mencopet dompet seorang gadis. Dari foto yang terselip didompet, ternyata gadis itu tak lain tunangan sahabat sekaligus musuhnya, Burhan.
Inilah perjalanan hidup pemuda Syamsul yang terangkum dalam film Dalam Mihrab Cinta. Film yang diangkat dari novel berjudul sama, digarap langsung oleh sang penulisnya Habiburahman El Shirazi. Setelah Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, untuk novelnya ini, Kang Abik-didampingi Chaerul Umam- tampil sebagai sutradara. Film produksi Sinemart Pictures yang mulai tayang dibioskop 23 Desember 2010 ini, mencoba tetap setia pada alur cerita dalam novel. Termasuk bagaimana perubahan karakter Syamsul dari seorang pencopet menjadi seorang guru mengaji yang disegani.
Syamsul yang awalnya menyamar sebagai guru mengaji demi menyelamatkan Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan justru menikmati perannya. Si pencopet itu kemudian terkenal menjadi ustadz muda yang ceramah-ceramahnya mampu membius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun seketika berubah. Sang pencopet berubah laksana malaikat yang tanpa cela. Seperti film-film sebelumnya, film ini juga diwarnai pergulatan batin Syamsul yang bingung memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupnya. tempointeraktif.com
Judul Film : Dalam Mihrab Cinta
Genre : Drama Religi
Sutradara : Habiburahman El Shirazi
Pemain : Dude Harlino, Meyda Safira, Asmirandah, Boy Hamzah, El Manik, Niniek L. Karim
Berikut ini video trailer Film Dalam Mihrab Cinta Youtube. Kisah film religi yang sangat menyentuh diperankan Dude Harlino dan Asmirandah. Mungkinkah seorang pencopet bisa jadi ustad? Bisakah masyarakat menerima perubahan latar belakang seseorang yang sangat drastis dan bertolak belakang? Jadi inget Anton Medan...
0 komentar:
Posting Komentar